CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Jumat, 22 Mei 2009

pendidikan Masih Tertinggal Syafrizal: Sarana dan Prasarana Masih Minim

Dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Dengan meningkatnya mutu pendidikan di satu daerah maka akan lahir SDM berkualitas yang akan menjadi motor penggerak pembangunan. Di bidang pendidikan, Kabupaten Solok Selatan masih tertinggal dibanding daerah lainnya di Sumbar, baik dibidang infrastruktur maupun mutu.
Permasalahan pendidikan di Solok Selatan ini diungkapkan Bupati Solok Selatan Syafrizal J, Jumat (27/7) saat menerima kunjungan kerja rombongan direktorat Jenderal (Dirjen) Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK). Rombongan Dirjen PMPTK ini terdiri dari 3 Kepala PPPPTK dan 1 orang Kasubdit, yaitu Hery Sukarman, MSc (IPA Bandung), Dr. Muhammad Hatta (Bahasa Jakarta), Drs. Kasman (Matematika Yogyakarta), Ir. Hendarman, MSC, Ph.A (Kasubdit program direktorat pendidikan dan pelatihan).Dalam paparannya Syafrizal mengatakan, permasalahan pendidikan di Solok Selatan masih berkutat oleh masih minimnya sarana dan prasarana. Selain itu Solok Selatan juga masih kekurangan dibidang tenaga pengajar, “Permasalahan kekurangan sarana dan tenaga pengajar ini tentunya berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan, dan kami berharap dengan kedatangan rombongan Dirjen PMPTK maka persoalan bidang pendidikan di Solok Selatan ini dapat menjadi bahan bagi Departemen Pendidikan Nasional untuk diprioritaskan penyelesaiannya,” ungkapnya.Kekurangan tenaga dibidang pendidikan ini menurut Syafrizal, antara lain tenaga kependidikan untuk tata usaha, pengolah data (computer), pustakawan dan tenaga labor. Sementara itu pada bangunan fisik seperti labor dan ruang perpustakaan juga serba kekurangan. Untuk tingkat SLTA dari 12 SLTA yang ada belum satupun yang memiliki perpustakaan yang representative termasuk peralatannya. Pada tingkat SLTP, dengan jumlah sekolah sebanyak 28 buah juga belum dengan perpustakaan.Sedangkan di SMK yang terdiri dari beberapa rumpun diantaranya teknologi, pertanian, peternakan, administrasi, masih banyak kekurangan sarana pembelajaran untuk pendukung seperti peralatan labor, alat praktek dan lain-lain. Sarana lain untuk peningkatan mutu seperti ketersediaan labor biologi, kimia, fisika dan computer masih banyak sekolah yang belum memilikinya. Di bidang bangunan fisik, juga masih memerlukan perbaikan dan penyelesaian rehabilitasi gedung sekolah. Sementara kita terus dituntut untuk menuntaskan wajar 9 tahun peningkatan kwalifikasi guru, pendidikan luar sekolah (PLS), pendidikan anak usia dini (PAUD) dan penuntasan buta aksara. Semua ini merupakan prioritas penting dan penyelesaian persoalan di dunia pendidikan. Kunjungan kerja rombongan Dirjen tersebut dihadiri oleh kurang lebih 424 orang kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA serta kepala UPTD Pendidikan dan pengawas Bupati berharap ketertinggalan kabupaten Solok Selatan dibidang pendidikan ini, dapat dijadikan cambuk bagi stakeholder yang berperan dalam menan gain masalah pendidikan terutama dinas pendidikan. (*)Salamat, SHi, Ketua Komisi B DPRD Solok Selatan Kelola Dengan Tenaga Yang BerkompetenBELUM kompetitifnya bidang pendidikan Solok Selatan saat ini bukan hanya disebabkan oleh masih minimnya sarana prasarana dan kurangnya tenaga pengajar. Tapi juga disebabkan oleh manajereal bidang pendidikan yang belum maksimal.Hal ini terbukti dengan pengelolaan anggaran yang masih sering lamban dan pengelolaan data base kepegawaian bidang pendidikan yang masih kurang baik.Dalam pendataan ini dinas pendidikan seharusnya telah memiliki data yang valid dengan pola up to date yang terencana. Sehingganya, pemetaan kepegawaian bisa terpantau.Jika hal ini bisa dilaksanakan dengan baik maka tidak ada lagi penumpukan tenaga guru di satu sekolah, sedangkan sekolah yang lain kekurangan. Dalam program pembangunan yang melalui proses tender, proyek-proyek pembangunan fisik masih juga terdapat proyek terbengkalai. Terbengkalainya pembangunan fisik tak hanya kesalahan dari para kontraktor tetapi juga dari sistem pengawasan yang lemah. Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah dalam setiap kegiatan, diharapkan kepada pihak eksekutif yang berwenang mengambil kebijakan untuk dapat menempatkan pimpinan kegiatan yang berkompeten dibidangnya.

sumber : www.solok-selatan.com

0 komentar: